bagus panuntun

berubah!

boNjour .... Je m’appele Bagus , Je suis etudiant , Je viens de Wonosobo , J’habite a Jogjakarta aujord’hui .
Vous connaissez francais ? hmm .. Je connais francais un peu , mais je dois apprendre et je vais savoir francais ..
          Je veux aller a Madagascar , j’aime En Madagaskar parce Madagaskar est magnifique . Vous aimez En Madagascar aussi ?
          Je ne peux pas le football , mais j’adore le football . J’adore Le Real Madrid , je vais venir en espagne avec mon amour , nous allons regarder le joeur de Real madrid . Je voudrais bien vous lisez mon presentation , Alors ???

Teman-teman , tentunya kita semua pernah merasakan lezatnya ayam bakar atau ayam goreng , ada yang belum pernah merasakan ? Ya , salah satu bagian dari aya yang paling sering kita jumpai dan kita makan adalah bagian sayap atau bagian suwiwi kalau kata orang Jawa , suwiwi terkenal punya harga yang lebih murah jika dibanding bagian ayam lainnya macam dada,paha, atau yang lain , suwiwi juga punya rasa yang lebih gurih dan begitu “klenyis” , inilah kenapa bagian ini menjadi menu yang diunggulkan . Tapi apa kalian tahu kalau di Jawa ada mitos mengenai suwiwi? Ya ..saya akan sedikit bercerita tentang mitos ini .

Dahulu waktu saya kecil , nenek saya selalu mengawasi saya ketika saya makan suwiwi , terlebih saat bagian-bagian yang berdaging sudah hampir habis , lalu nanti nenek akan berkata “ Gus , tlampike ampun di maem nggih” atau dalam bahasa Indonesia “Gus , tlampiknya jangan dimakan ya” . Apa itu tlampik? Kenapa tidak boleh dimakan? Apa beracun atau berbahaya? Ya saya sering bertanya-tanya sendiri tentang bagian itu , hingga saya bertanya pada nenek “mengapa tlampik tidak boleh dimakan?” , dan apa jawaban nenek? Nenek pun berkata “Mangke yen wis tua , ditlampiki wong wadon terus lo” , atau “Nanti kalau sudah tua , ditolak cewek terus lo” . So what? Apa hubungannya makan ayam dengan ditolak cewek?
Tlampik sendiri adalah bagian dari sayap yang kecil seukuran cengkeh ,dan bentuknya meruncing(jangan bayangin kaya pedang ya) , atau kalau bingung teman-teman bisa lihat foto diatas , dimana bagian tlampik telah saya beri lingkaran biru . Ya bagian ini memang sangat kecil , tetapi bagian ini juga sering dimakan pada saat daging-daging di suwiwi telah habis , waduhh.. wong kecil segitu kok ya masih saja dimakan, apa mengenyangkan? Atau enak banget?


Ya setelah saya tua(kakek-kakek) , sekarang saya tahu kenapa orang Jawa melarang untuk memakannya , mengapa pula dihubung-hubungkan dengan ditolak cewek , hal ini bukan karena nama tlampik hampir sama dengan kata “tampik” yang artinya tolak , tapi kenapa? Kalau sudah makan daging segitu tebal dan sebegitu gurih , kok yang kecil setumil segitu masih dimakan juga , tandanya itu orang apa? Serakah ? Rakus ? , kalau tlampiknya dibuang padahal itu lebih aman dan bijaksana , ya aman karena anda terhindar dari resiko tersedak bagian yang kecil ini , lalu bijaksananya ya barangkali ada kucing yang lewat kan tlampiknya bisa dimakan kucing . Lalu masalah ditolak cewek , apa disini ada teman-teman yang pasangan idamannya adalah tipe orang yang serakah? Yang rakus ? Ya jadi begitulah luar biasanya adat dan budaya Jawa , dimana untuk menghindari sifat-sifat tercela orang-orang jaman dahulu memakai filosofi dari hal apapun . Untuk itu jadilah orang yang bijaksana dan jangan serakah , karena orang serakah adalah orang yang dibenci Tuhan, teman , dan tentu dibenci pasangan . Sekian dulu ya teman-teman sedikit info dari saya , semoga bisa bermanfaat bagi kita semua , amin....

Membingkai Kembali Indonesia dengan FIB

Indonesia tanah air beta pusaka abadi nan jaya...
Indonesia sejak dulu kala selalu di puja-puja bangsa..
Disana tempat lahir beta dibuai dibesarkan bunda..
Tempat berlindung di .....................................

Tentunya kita tahu kan petikan lagu diatas? Lagu yang juga dinyanyikan bersama saat acara penutupan PPSMB FIB UGM . Ya , lirik dari lagu Indonesia Pusaka ini tak hanya mengandung kata-kata yang biasa , tetapi syarat akan makna dan cita-cita bangsa Indonesia yang kala lagu ini diciptakan negara kita sedang terus berupaya bersatu untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia . Kalau kita mau belajar tentang sejarah , apa yang ada di lirik lagu Indonesia pusaka itu bukanlah hal yang muluk-muluk , kita tahu bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar dan luar biasa hebat , kita akan ingat bagaimana saat itu Ir.Soekarno, Moh Hatta , Ki Hajar Dewantara , RA Kartini dan lainnya adalah sosok yang rela melakukan apa saja demi memperjuangkan nama Indonesia di mata dunia , tak hanya nama-nama itu , tetapi jutaan bangsa Indonesia saat itu juga bersatu dan mati-matian untuk membela tanah air ini . Tetapi ,apa yang terjadi hari ini ? Masihkah kita mengatakan kalau kita selalu dipuja-puja bangsa ?

Realita memang kadang sangat berbeda jika dibandingkan dengan sejarah , karena apa? Yang terjadi saat ini , justru bangsa sendiri yang paling sering mencela negerinya , bagaimana bisa dikatakan selalu dipuja-puja bangsa jika dimana-mana kita temui coretan-coretan yang maknanya satir dan membuat down mental bangsa , demo anarkis ada dimana-mana , para pemuda lebih sibuk curhat tentang kelemahan pemerintah, tentang kegalauannya , atau jutaan opini yang mengatakan bangsa kita telah hancur , negara kita seperti antah berantah . Yang terjadi adalah budaya kita untuk menghargai para pahlawan dan meneruskan perjuangannya telah luntur oleh berita-berita di media yang isinya itu-itu saja , yang isinya menguak korupsi , yang liputannya tentang DPR yang tidur di rapat atau wakil rakyat yang bicara lantang padahal belum diberi kesempatan . Sebegini burukkah negeri kita saat ini , sebegini hancurkah Indonesia ?

Cita-cita dan mimpi tidak hanya ada pada setiap manusia , tetapi juga ada pada suatu bangsa , bahkan kita semua sebagai warga negara pasti punya suatu harapan yang besar pada tanah air ini , semua ingin agar korupsi hilang , agar prestasi bulu tangkis kita kembali jaya , agar Timnas bisa tampil di piala dunia , atau berharap pemerintahan kedepan bisa lebih baik dan berwibawa . Akan tetapi , cita-cita bangsa ini tak akan tercapai jika seisi bangsa hanya memojokkan negaranya sendiri tanpa berusaha melakukan apapun untuk bisa berprestasi , kita hanya akan berada dalam suatu keadaan pasrah dan putus asa karena otak kita telah dipenuhi kekecewaan dari berita-berita negatif yang selalu kita terima .

Saat ini mungkin jarang yang tahu bahwa sebenarnya negara kita punya segudang prestasi , bahwa puluhan medali diraih tiap tahunnya dari ajang internasional , berbagai macam robot inovatif diciptakan anak bangsa , atau musisi-musisi Indonesia yang berprestasi hingga perform di berbagai negara di luar negeri seperti Mocca, Gugun Blues Shelter , Pee Wee Gaskins , Rocket Rockers , dan banyak lainnya , tak lupa prestasi sastrawan kita Andrea Hirata yang novelnya digunakan sebagai materi pembelajaran di Australia bahkan Eropa . Kenapa banyak yang tidak tahu berita-berita ini ? Karena selama ini kita hanya tahu Indonesia dari media cetak atau televisi saja, dimana media-media ini lebih suka menyiarkan berita tentang korupsi setiap harinya dibanding memotivasi bangsa dengan segudang prestasi yang kita raih , kita tidak mau sekedar browsing di Internet untuk mencari berita-berita positif yang bisa menjadi motivasi dan semangat baru di tengah kegalauan bangsa . Lalu apakah bisa kita sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada juga bisa mengukir prestasi seperti prestasi yang diraih para pejuang olimpiade sains , para musisi , dan para sastrawan yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia ? Jawabannya SANGAT BISA .

Saat ini FIB punya 11 jurusan dimana ada Sastra Indonesia , Sastra Inggris , Sastra Perancis , Sastra Jepang , Sastra Arab , Sastra Nusantara , Bahasa Korea , Antropologi , Arkeologi , Sejarah , dan Pariwisata , bayangkan jika ke 11 ilmu ini kita manfaatkan bersama , apa yang terjadi saat 1 karya hebat berhasil tercipta disini ? Bukankah dengan ilmu yang kita miliki , kita bisa menterjemahkannya ke dalam berbagai bahasa di dunia ? Inilah sesuatu yang istimewa dari FIB , dimana kita bisa memperkenalkan apa saja yang bangsa kita miliki dengan begitu mudah , tak hanya di Indonesia , tetapi di seluruh penjuru dunia . Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berpartisipasi dan berjuang demi kebangkitan Indonesia , saat kita mulai mencari hal-hal kecil seperti 1 kebudayaan saja di Indonesia , lalu kita bisa berbagi atas apa yang kita ketahui baik di Internet, Blog , atau sekedar di mading , hal ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dalam berjuang membangun bangsa .

Proses adalah sesuatu yang harus berani untuk kita tempuh , dan sebagai mahasiswa FIB alangkah baiknya jika kita bisa konsisten untuk tujuan bersama membingkai dan mempersatukan kembali Indonesia dengan budaya , dalam bentuk apakah konsistensi tersebut? Tentu sebelum kita ingin negeri kita dikenal oleh bangsa lain , kita harus mengenal terlebih dahulu apa saja yang kita miliki , kita bisa mencari tahu tentang budaya khas suatu suku , tentang pariwaisata di Indonesia yang tak hanya sekedar Kuta dan Bali saja  , tentang jutaan kekayaan alam yang kita miliki dan apa saja manfaatnya , jika kita sudah tahu hal baru , maka berbagilah atas apa yang kita ketahui saat ini , dan akan semakin banyak anak negeri yang tahu tentang amazing tanah airnya ini .

 Suatu bentuk yang paling mungkin untuk berjuang membangun bangsa adalah dengan berkarya , entah itu dalam bentuk tulisan esai , novel , puisi , musik , atau apapun , hal semacam ini bukanlah hal yang sulit intuk mahasiswa FIB karena kita selalu dubentuk untuk menjadi mahasiswa yang cerdas, intelek dan berbudaya dan tentu kreatif . Berjuang begitu banyak caranya , tak hanya berperang seperti pahlawan dulu , berjuang bisa dengan duduk diam sambil menulis dan menuangkan buah pikirnya , lalu dengan karya-karya ini , kita bisa menunjukkan inilah Indonesia , inilah negeri yang selalu dipuja-puja bangsa . Dengan karya-karya semacam  kita sebagai mahasiswa FIB bisa membentuk kembali mental bangsa yang kuat , memotivasi kembali puluhan ribu anak yang bahkan ragu untuk bisa sekedar berkata tentang pendapatnya , dengan karya-karya inilah FIB akan membingkai kembali kejayaan Indonesia . Untuk itu sebagai mahasiswa FIB , jangan pernah malu untuk berkarya , jangan ragu untuk melakukan apapun yang bisa kita lakukan untuk mempersatukan dan membanggakan bangsa , jangan sampai generasi yang hanya bisa menghujat negeri tanpa melakukan apapun akan semakin bertambah di negeri kita . Pahlawan kita RA Kartini dahulu pernah menulis sebuah karya berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” , dan inilah saatnya kita sebagai mahasiswa FIB mewujudkan apa yang RA Kartini tulis . Peran kita saat ini dalam mewujudkan Indonesia yang bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah dengan membentuk mental bangsa dengan karya-karya kita , lalu kita beritahu dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar , bangsa yang punya nasionalisme tinggi dengan karya-karyanya yang luar biasa . JAYA FIB . . HIDUP FIB . .              
Postingan Lebih Baru Beranda

Arsip Blog

  • ►  2019 (17)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (26)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (7)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2016 (36)
    • ►  November (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (68)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (7)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (13)
    • ►  Oktober (15)
    • ►  September (7)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2012 (11)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ▼  September (3)
      • J'aprends ecrire francais , :)
      • Mitos Jawa tentang Tlampik Suwiwi
      • Membingkai Kembali INDONESIA dengan FIB

Copyright © 2016 bagus panuntun. Created by OddThemes & Free Wordpress Themes 2018