Mitos Jawa tentang Tlampik Suwiwi
Teman-teman
, tentunya kita semua pernah merasakan lezatnya ayam bakar atau ayam goreng ,
ada yang belum pernah merasakan ? Ya , salah satu bagian dari aya yang paling
sering kita jumpai dan kita makan adalah bagian sayap atau bagian suwiwi kalau
kata orang Jawa , suwiwi terkenal punya harga yang lebih murah jika dibanding
bagian ayam lainnya macam dada,paha, atau yang lain , suwiwi juga punya rasa
yang lebih gurih dan begitu “klenyis” , inilah kenapa bagian ini menjadi menu
yang diunggulkan . Tapi apa kalian tahu kalau di Jawa ada mitos mengenai
suwiwi? Ya ..saya akan sedikit bercerita tentang mitos ini .
Dahulu
waktu saya kecil , nenek saya selalu mengawasi saya ketika saya makan suwiwi ,
terlebih saat bagian-bagian yang berdaging sudah hampir habis , lalu nanti
nenek akan berkata “ Gus , tlampike ampun di maem nggih” atau dalam bahasa
Indonesia “Gus , tlampiknya jangan dimakan ya” . Apa itu tlampik? Kenapa tidak
boleh dimakan? Apa beracun atau berbahaya? Ya saya sering bertanya-tanya
sendiri tentang bagian itu , hingga saya bertanya pada nenek “mengapa tlampik
tidak boleh dimakan?” , dan apa jawaban nenek? Nenek pun berkata “Mangke yen
wis tua , ditlampiki wong wadon terus lo” , atau “Nanti kalau sudah tua ,
ditolak cewek terus lo” . So what? Apa hubungannya makan ayam dengan ditolak
cewek?
Tlampik
sendiri adalah bagian dari sayap yang kecil seukuran cengkeh ,dan bentuknya
meruncing(jangan bayangin kaya pedang ya) , atau kalau bingung teman-teman bisa
lihat foto diatas , dimana bagian tlampik telah saya beri lingkaran biru . Ya
bagian ini memang sangat kecil , tetapi bagian ini juga sering dimakan pada
saat daging-daging di suwiwi telah habis , waduhh.. wong kecil segitu kok ya
masih saja dimakan, apa mengenyangkan? Atau enak banget?
Ya setelah
saya tua(kakek-kakek) , sekarang saya tahu kenapa orang Jawa melarang untuk
memakannya , mengapa pula dihubung-hubungkan dengan ditolak cewek , hal ini
bukan karena nama tlampik hampir sama dengan kata “tampik” yang artinya tolak ,
tapi kenapa? Kalau sudah makan daging segitu tebal dan sebegitu gurih , kok
yang kecil setumil segitu masih dimakan juga , tandanya itu orang apa? Serakah
? Rakus ? , kalau tlampiknya dibuang padahal itu lebih aman dan bijaksana , ya
aman karena anda terhindar dari resiko tersedak bagian yang kecil ini , lalu
bijaksananya ya barangkali ada kucing yang lewat kan tlampiknya bisa dimakan
kucing . Lalu masalah ditolak cewek , apa disini ada teman-teman yang pasangan
idamannya adalah tipe orang yang serakah? Yang rakus ? Ya jadi begitulah luar
biasanya adat dan budaya Jawa , dimana untuk menghindari sifat-sifat tercela
orang-orang jaman dahulu memakai filosofi dari hal apapun . Untuk itu jadilah
orang yang bijaksana dan jangan serakah , karena orang serakah adalah orang
yang dibenci Tuhan, teman , dan tentu dibenci pasangan . Sekian dulu ya
teman-teman sedikit info dari saya , semoga bisa bermanfaat bagi kita semua ,
amin....
1 komentar