NARSIS DAN MENGHARGAI KENANGAN


                Hampir 3 bulan tanpa laptop, ya kebetulan laptopku rusak hardisknya dan semua data hilan., Akhirnya di bulan Juni aku  kembali di temani makhluk hitam bernama ASUS ini. Waktu 3 bulan tanpa laptop benar-benar membuat segala sesuatunya berbeda. Selama 3 bulan ini saya tidak ngeblog sama sekali, internetan menjadi jarang, dan tentu saja ketinggalan banyak film baru. Pokoknya bisa dikatakan selama 3 bulan ini saya cupu.
                Sepulangnya si ASUS ke seseorang yang ASUS tenanan ini, saya sempat merasa shock dan benar-benar sedih. Bagaimana tidak? Hampir semua data di laptop yang dulu hilang, tak berbekas. Seperti data-data kuliah, film-film prancis yang jumlahnya bejibun, dan yang paling menyedihkan adalah video waktu saya di Singapore, Hongkong, dan China. Beruntung, saya sempat menyimpan file-file foto ke hardisk temen sekelas.
 Kalau boleh cerita, boleh kan? Saya ini bisa di bilang orang yang narsis. Hal itu bisa langsung ketebak kalau liat folder foto di laptop ini, atau di akun facebook saya yang jumlah foto ditandainya lebih dari 1000, narsis banget kan? Tapi saya yakin, mau diliat dibolak-balik sampai mata kalian merah kaya sasuke pun, kebanyakan foto saya pasti nggak sendirian.
Narsis saya memang berbeda. Narsis kan memang banyak jenisnya. Ini beberapa species narsis yang pernah saya teliti bro :
1.       Narsis keterlaluan
Narsis keterlaluan selalu hobi foto sendirian. Saat mengambil foto, spesies ini selalu merasa dia makhluk terkece di dunia. Dalam tingkatan yang lebih dewa, mereka akan membuat 1 folder narsis keterlaluan dengan judul “ME”, atau “Narsis Abiez” .
Narsis Jaman SMP, Keterlaluan

Dangduters, Baca tulisan di Kaosnya

Kacamata ini dijamin pinjem punya bapaknya

Melihat foto-foto diatas pasti mengingatkan kenang-kenangan lucu saat kita masih alay. Kesan keterlauan semakin tingkat dewa jika kamera yang digunakan adalah kamera 1 MP, VGA, atau CIF.

      2. Narsis Romantis
              Narsis romantis adalah saat memajang foto-foto bersama pacar. Biasanya membawa dampak positif ke hubungan mereka. Penelitian dari Ngganyang University mengemukakan tingkat dibribik seseorang akan menurun 90% jika ia memasang foto bersama pasangannya di medsos. Narsis romantis memang di perlukan dan sering membawa dampak baik meskipun beberapa orang menganggapnya lebay. Resiko dari memosting banyak foto narsis romantis ini adalah harus siap menghabiskan tenaga untuk menghapusnya setelah putus dari pacar lama. Kenangan dari narsis yang 1 ini sering membuat orang bingung apakah sedang mengenang hal yang indah atau sebaliknya.
hehe..

Romantis pun bisa lewat tulisan, yang ini cintanya berkobar-kobar


3.       Narsis elegan
Narsis elegan adalah narsis yang sering terlihat keren.  Orang baru wisuda sering memilih jalan ini, sehingga narsis elegan sering terbit kroyokan. Mereka suka memakai baju berdasi, kebaya, dan sebagainya. Narsis elegan sering berarti bangga terhadap baju sewaan *opooo .


4.       Narsis musisi
Siapa yang nggak bangga foto dengan membawa alat musik, apalagi sedang diatas panggung. Memang, katanya cowok yang tahu nada maka tingkat kegantengannya akan meningkat 90%. Setuju? Saya tidak. Tingkat kegantengan cowok meningkat 90% jika ia tahu lagu apa yang pas untuk setiap keadaan pasangannya.

Saya juga punya teman, namanya Hendrix, dia musisi serba bisa. Nggak percaya? Lihat ini, dia memang dewanya musik :



Saking dewanya, dia bisa mainin 2 alat musik sekaligus :
dewooooo...
Nah ini saya dengan band saya pas dulu :
"Bagus and The BeatLESS"

5.       Narsis hujan
“Kenapa orang kalau liat hujan langsung pada lari? Karna hujannya keroyokan.” Pasti jaman kecil kita dipenuhi sama pertanyaan-pertanyaan absurd ini,haha. Dan memang bener, hujan itu datangnya keroyokan. Nah dari filosofi ini, muncullah narsis hujan. Yaitu narsis yang beraninya Cuma keroyokan. Bukan orang narsis sambil hujan-hujanan kayak gini:

 Narsis hujan bisa dilihat di fb nya orang-orang, lihat mereka yg jumlah foto tag-nya lebih dari 1000. Itu lah yang namanya narsis hujan.
Narsis saya termasuk jenis ini (pengakuan). Dalam setiap kesempatan main kemanapun, foto adalah salah satu hal terpenting bagiku. Kita nggak bisa Cuma mengingatnya dalam memori otak, tetapi juga perlu mengabadikannya dalam sebuah foto. Jenis foto yang saya sukai ya foto bareng-bareng kayak gini:
With my China Family

Boyband
The Poison Snails

Ndoro-ndoro Wonosobo



Foto bareng kayak gini bakal indah banget lo kalau kita buka 5 atau 10 tahun kemudian. Kita bisa liat gimana perubahan fisik masing-masing orang di foto itu, seperti ada yang dulu kurus sekarang jadi gendut atau sebaliknya dulu gendut sekarang mirip HULK gagal diet *opo meneh . Yang luar biasa adalah dengan melihatnya kita bisa merasakan kebersamaan dan atmosfer pada hari foto itu diambil, entah atmosfer romantis, rame, senang, sedih, de el el. Perasaan bangga juga pasti akan timbul, karena liat foto-foto ini kita bakal sadar kalau kita ini banyak teman dan banyak orang yang sayang sama kita. Dari situlah saya ambil kesimpulan, narsis hujan itu sumpah penting banget dan jangan sampai dilewatkan. Bagi saya orang bahagia bukan orang yang hartanya melimpah sampai tumpe-tumpe, tapi dia yang punya banyak bukti kenangan bersama dalam hidupnya. Ya begitulah, hidup Cuma sekali, sayang kan kalau moment-moment kita bareng mereka yang kita sayang terlewatkan begitu saja. Jadi bro, narsis itu nggak selalu buruk kok, malah membawa banyak manfaat buat kita. Jadi, jangan anggap orang narsis itu selalu alay atau sok eksis, bisa jadi orang yang bilang gitu justru mereka yang belum tahu bagaimana menghargai suatu kenangan.  Tapi perlu diingat, narsis boleh asal jangan pamer ya. Soalnya kemarin ada salah satu teman saya yang upload foto sedang tiduran dengan alas tidurnya ratusan uang warna biru. Juga, jangan sekali-kali pamer kepunyaanmu didalam foto. *absurd .Astaghfirullah.. Jangan sampai bro, menghargai kenangan beda dengan menghargakan kenangan.
 Oh ya, kalau ada yang bilang foto diatas banyak yang malu-maluin, saya sama sekali nggak setuju. Kenapa malu-maluin? itu kan gambar kita sendiri. Kita yang sekarang ini nggak bakal ada lo kalau kita yang dulu nggak melakukan sesuatu dgn sebaik mungkin. So, kenapa harus malu? Hmm mau tanya, ada nggak yang pernah meneliti species narsis lain, kasih tau dong?

Share:

1 komentar