RM Beong

Kebanyakan orang akan mengunggah gambar makanan ke Instagram atau Path. Saya rasa masuk akal. Yang pertama, secara tampilan, makanan yang diunggah ke instagram atau path, akan terlihat semakin menarik. Yang kedua, saat ini kedua media sosial tersebut memang sedang banyak pengikutnya. Cara yang jitu untuk "pamer". Entah sampai berapa tahun lagi kita hobi pamer begini..

Tapi kali ini, saya tidak akan mengunggah gambar sajian kuliner ini ke akun instagram. Yang pertama bentuk makanan ini tidak menarik. Yang kedua, tujuan utama dari saya berbagi foto tentang suatu masakan adalah untuk berbagi pengalaman ketika menyantap makanan tersebut. Dan saya rasa, instagram tak akan cukup untuk mengungkapkan hal itu dengan baik.

Kali ini, saya ingin bercerita tentang RM. (Rumah Makan) Beong. Dari perspektif bentuk rumah makannya, rumah makan ini sebenarnya lebih pas disebut warung daripada rumah makan. Lah wong, sama Burjo Sami Asih aja masih lebih besar burjo Sami Asih kok. Tapi kalau dibilang dari segi masakan, wah... saya tak akan segan menyebutnya sebagai RMI (Rumah Makan Istimewa). Hehe..

Lalu, apa yang spesial dari RM. Beong?

Adalah menu Ndas Beong di sini yang sungguh nikmatnya tak terkira. Jadi, beong adalah nama salah satu jenis ikan yang habitatnya ada di sungai Progo, Magelang. Saya kurang tau, apakah ikan ini ada di daerah lain atau nggak, tapi yang jelas, ikan beong yang ada di rumah makan ini berasal dari sungai tersebut. Ikan beong ini sekilas bentuknya seperti ikan lele. Sangat mirip malah.





Di RMI Beong Magelang ini, beong akan disajikan dalam masakan mangut. Mangut sendiri adalah masakan berkuah santan dengan campuran rempah pedas. Yang jelas di dalamnya ada campuran cabai rawit merah, cabai rawit hijau, kunir, kunyit, dan lain sebagainya. Rasa dan aroma dari mangut ini sangat khas, pedasnya cabai rawat dan gurihnya santan segar membuat kuah dari kuliner ini begitu menggoda di mulut. Belum lagi sensasi mencari daging di sela-sela tulang ndas beong. Mantep tenan. Daging mbeong sendiri jauh lebih tebal daripada lele, dan konturnya juga nggak mblenyek seperti lele. Jadi ya, joss banget la rasanya.

Setiap santapan nasi dan mangut beong yang masuk ke mulut, rasa pedas nerakanya seolah membawa jiwa kita mengalami pengalaman transendental, seolah kehadiran Tuhan sangat terasa ketika lidah menyentuh kuah pedasnya. Buktinya, saya selalu menangis tersedu-sedu karena jahanam pedasnya. Tapi wenak!

Untuk harganya sendiri, 20 ribu kita sudah mendapatkan 1 porsi nasi plus ndas beong. Oh ya, ndas (kepala) beong ini justru jadi bagian tubuh yang paling mahal harganya lo. Tapi memang nggak salah, rasanya juga memang paling joss.

Yang unik dari RM beong adalah meskipun mereka nggak pernah promo besar-besaran, namun Rumah Makan kecil ini justru sering didatangi oleh orang-orang terkenal di Indonesia. Sebut saja mantan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo; artis kondang awal tahun 2000-an, Teuku Zacky; bahkan Ibu Menteri kalau nggak salah menteri perdagangan era SBY, yaitu Siti Fadillah Supari.

Dimana letak RM beong ini? Lokasi dari rumah makan ini nggak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di jalan raya Borobudur-Salaman, Desa Kembang Limus, kecamatan Borobudur. Jadi langsung ja datang kesana, murah dan luar biasa lo...
Dokumentasi















foto nemu di google, ini bumbu mangut beong

Share:

0 komentar