Masuk PETA

Kisah apa yang paling menginspirasi selama perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan? Sebagian mungkin akan menjawab kisah anak ABG menculik Pak Karno ke Rengasdengklok untuk membujuk beliau agar cepat memerdekakan negara ini. Sebagian lain mungkin memilih kisah penyobekan warna biru pada bendera Belanda. Beruntung ya bendera Indonesia warnanya merah putih, kalau warnanya merah biru kan repot juga, monggo dipikir...

Kalau menurut saya sih, kisah yang paling menginspirasi dan sangat sangar adalah ketika Pak Karno masuk ke PETA (Pembela Tanah Air). Bukan hanya menjadi bagian di dalamnya, Pak Karno bahkan menjadi HRD untuk memilih pemuda-pemuda paling cerdas dan kuat agar bisa masuk dan mendapat latihan militer disana.

Akibat keputusannya tersebut, Pak Karno bukan hanya dihujat, bahkan ditinggalkan oleh banyak anak muda labil yang mengatakan bahwa Pak Karno adalah antek asing (kalau zaman sekarang, pasti dipanggil antek wahyudi). Konon, Pak Karno nggak hanya dihujat dan ditinggalkan, beliau bahkan diteror dan mendapat kiriman surat kaleng sampai berkali-kali.

Lebih-lebih, seorang Soekarno bahkan dikatakan tidak nasionalis ! Lalu, apa yang dilakukan Pak Karno?

Meskipun agak sedih juga, tapi beliau lanjut... woles... beliau yakin, anak-anak pilihan tersebut akan mendapat banyak ilmu, pengetahuan, dan sudut pandang baru dengan mendapat pendidikan dari Jepang, meskipun Jepang adalah musuh mereka sendiri.

Apa hasilnya? Hasilnya tentara-tentara jebolan PETA lah yang mampu membuat repot Jepang, yang mampu mengusir Belanda dan Sekutu di peristiwa 1949 di Jogja.

Kisah itu begitu menginspirasi dan menarik bagi saya. Dari kisah yang tertuliskan sederhana diatas, setidaknya ada pelajaran sederhana yang dapat kita ambil.

Orang sosialis boleh kok masuk perusahaan multinasional. Kumpulkan uang yang banyak, lalu bikin penerbitan buku kiri untuk anak usia dini. Boleh juga bikin panti asuhan atau sanggar belajar, lalu ajarkan pada anak-anak sesungguhnya tak ada aturan harus menjadi atheis untuk berjiwa sosialis.

Vive la Gauche !
Merdeka !

Share:

0 komentar