Mengatasnamakan dengan Mengamalkan

Ketika saya bilang "Jahiliyah, mereka yang mengatasnamakan agama hanya untuk kepentingan politik golongannya".

Banyak yang menyebut saya sekuler, otak Yahudi.

Ya terserah. Itu hak kalian menyebut apapun pada saya.

Hanya saja, saya harap kita semua sudah bisa membedakan antara "Mengatasnamakan agama untuk kepentingan politik" dengan "Mengamalkan nilai agama dalam berpolitik".

Makna antara "mengatasnamakan" dengan "mengamalkan" sangatlah berbeda.

Maknanya berbeda, niatnya berbeda, dampaknya juga berbeda.

Semoga kita sama-sama paham bahwa intisari dari agama adalah pada "nilai", bukan pada "nama".

Semoga kita tidak menjadi orang beragama yang terjebak pada "kata" semata.

Mari belajar membaca dunia.

Share:

0 komentar