Neo-Puputan Margarana dan [WASPADA] Borjuasi Lumpen di Wonosobo



Pemilukada serentak telah usai. Wonosobo sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah pun telah kelar melaksanakan pesta demokrasi yang berlangsung sangat sepi tanggal 9 Desember kemarin. Secara mengejutkan, pasangan nomor 3 yaitu Eko-Agus berhasil memperoleh suara tertinggi, bahkan hampir menyentuh angka 50%. Pasangan ini berhasil menumbangkan calon-calon lain yang popularitasnya tak perlu diragukan lagi. Misalnya saja Bu Maya, mantan Wakil Bupati Wonosobo yang terkenal cantik, halus dalam bertutur kata namun tak pandai dalam bernyanyi (saya ingat waktu blio nyanyi Sekuntum Mawar Merah bareng Bung Rhoma Irama).

Saya sendiri tak berhasil menemukan jawaban yang memuaskan bagaimana pasangan Eko-Agus ini bisa menang secara telak di Wonosobo. Yang pertama, dari keempat calon bupati ini, tak ada satupun yang punya ide kampanye secara kreatif lewat media sosial. Saya mah apa, saya hanya anak gaul jaman kini yang dapat info apa-apa dari Line, Instagram, Facebook, dsb. Selama saya bercengkerama dengan dunia media sosial ini, tak sekalipun saya menemukan kampanye-kampanye kreatif yang disebarkan secara viral, misal dengan video penyampaian visi misi a la Ridwan Kamil dulu. Yang kedua, jangankan lewat cara kampanye kreatif, wong poster visi misinya aja susah ditemukan dimana-mana (paling di alun-alun Wonosobo). Saya sendiri bingung, kalau begini masyarakat mau milih siapa? Apa kita harus memilih pemimpin berdasarkan gaya foto? Atau kita harus milih bupati yang warna baju di posternya sama dengan warna favorit kita? Entahlah...

Satu-satunya jawaban yang menurut saya cukup masuk akal atas kemenangan yang diraih pasangan nomer 3 ini adalah kabar adanya tim sukses yang luar biasa. Tak tanggung-tanggung, pasangan ini kabarnya berhasil menggandeng Bung Karno, Bung Hatta, dan Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai sebagai timses mereka. Kabarnya lagi, Soekarno-Hatta bergerak untuk membantu diplomasi dengan pihak-pihak kalangan atas. Sedangkan, pergerakan ke bawah dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. Sepertinya pasangan ini juga telah belajar banyak ilmu sejarah dan filsafat. Tak hanya menggandeng I Gusti Ngurah Rai, pasangan ini juga berhasil menerapkan filsafat Puputan Margarana, yaitu perang habis-habisan yang disiapkan sejak pagi-pagi buta guna mengalahkan lawan-lawannya. 

Sebenarnya, saya sendiri tidak melihat secara live peristiwa Neo-Puputan Margarana ini. Namun, cerita dari puluhan kawan saya yang sudi pulang dari Jogja-Wonosobo untuk ikut pemilu pun mau tak mau membuat saya lumayan percaya. Kawan-kawan di Desa saya, bahkan dengan semangatnya juga bercerita tentang Puputan Margarana Modern ini. Sayangnya, khusus di Desa saya mungkin, mereka gagal bertemu I Gusti Ngurah Rai. Namun lumayan lah, kawan-kawan saya ini berhasil bertemu Sultan Mahmud Badaruddin II dan Otto Iskandar Dinata. Fix, lumayan bisa salaman dengan kedua pahlawan ini.

Pada paham nggak sih kisah tentang Puputan Margarana diatas? Ah.. luweh.. Intinya, kini kita sudah punya pemimpin baru. Daripada meributkan apakah kisah ini benar atau hanya fiktif belaka - yang saya pikir sudah tidak lagi esensial- alangkah baiknya jika kita semua sebagai masyarakat Wonosobo mencoba mengenal kembali siapa blio-blio ini yang dalam 5 tahun kedepan akan memimpin kita. Saya mencoba membantu kedua pasangan ini untuk memperkenalkan kembali apa visi-misi mereka dan siapakah mereka sebenarnya. Hal ini karena saya yakin, bahwa masih banyak diantara kita yang masih belum kenal atau bahkan tidak tahu blio sama sekali.

Doa saya sih, dengan segala proses yang sudah dilalui pemimpin baru kita ini, semoga esok mereka bukanlah apa yang disebut oleh Pak Andre Gunder Frank sebagai Borjuis Lumpen (Borjuis Brandalan). Menurut Pak Andre ini, borjuis lumpen adalah borjuasi yang selain berkubang di usaha sektor ekstraktif (tambang, migas) atau perkebunan (sawit, karet, KAYU *maaf chapslock saya error tiba-tiba), juga mengandalkan usahanya pada kekuasaan politik untuk mengakumulasi modal. Dalam mengakumulasi modalnya, borjuis lumpen tak hanya identik dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, namun juga praktik kekerasan (premanisme).

Yang perlu diingat, borjuis lumpen di zaman sekarang jauh berbeda dengan borjuis lumpen di kala orde baru. Jika dulu mereka relatif lebih santai karena masa kekuasaan yang bisa bertahan sangat lama, borjuis pasca reformasi cenderung bergerak grusah-grusuh dalam mengakumulasi modalnya. Hal ini karena tampuk kekuasaan politik pasca reformasi cenderung lebih singkat dibanding dulu. Maka, dalam kasus Wonosobo ini, kita perlu rajin-rajin berdoa bahwa pemimpin kita yang baru ini bukanlah tipe-tipe borjuis lumpen seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya. Perlu diingat bahwa kekhawatiran ini didasarkan pada proses pemilu kemarin, dimana pasangan pemenang berhasil mendulang sekitar 46 % suara atau sekitar 163.000 pemilih  Misalnya saja, separuh dari angka tersebut adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam Neo-Puputan Margarana, maka setidaknya ada lebih dari 80.000 Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai yang turut menyukseskan pasangan pemenang. Hitung monggo hitung.. Saya mah lagi-lagi apa, tiga setengah tahun nggak belajar matematika.

Terakhir dari saya, semoga apa yang saya waspadai ini hanyalah imajinasi lebay dari seorang mahasiswa kere. Sesuai apa yang sudah saya tulis diatas, bahwa mulai sekarang kita perlu mengenal lebih dan mengawasi segala tindak-tanduk dan keputusan dari pemimpin baru kita, maka berikut saya copy paste kan Visi Misi dan biografi mereka sesuai yang ada di web KPU Wonosobo. Semoga Wonosobo bisa menjadi Kabupaten yang makin baik, makin sejahtera, makin bersih, makin humanis, dan tak ada konflik agraria yang terjadi selama 5 tahun kedepan. Amin..


VISI     :“TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
MISI :
1)    Meningkatkan produktifitas dan pendapatan masyarakat melalui kebijakan ekonomi kerakyatan dan peningkatan infrastruktur pedesaan dan perkotaan
2)    Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat
3)    Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan memperluas lapangan kerja
4)    Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul, sehat dan berkualitas melalui program pendidikan dan kesehatan serta berprestasi di berbagai aspek kehidupan
5)    Mewujudkan manajemen pemerintahan daerah yang profesional, kepemimpinan daerah yang efektif, kepemimpinan yang amanah dan pelayanan publik yang berkualitas
PROFIL SINGKAT

Eko Purnomo, SE., MM
  1. Nama Lengkap : Eko Purnomo, SE., MM.
  2. Tempat dan Tanggal Lahir : Wonosobo, 18 Desember 1979
  3. NIK : 3307030812790003
  4. Usia : 36 tahun
  5. Alamat Tempat Tinggal: Boto, RT/RW 001/013 Kelurahan Sapuran
  6. Kecamatan Sapuran Kab. Wonosobo
  7. Jenis Kelamin : Laki-laki
  8. Status Perkawinan : Kawin
  9. Agama : Islam
  10. Hobi : Otomotif
  11. Pendidikan :
    - SDN 1 Beran Kepil 1986 – 1992
    - SMPN 1 Sapuran 1992 – 1995
    - MAN 1 Kalibeber 1995 – 1998
    - S1 2000 – 2004
    - S2 2012 - 2013
  12. Pengalaman Pekerjaan :
    - Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo 2009 – 2014
    - Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo 2014 – 2015
    - Direktur CV Gemilang Wood Fortune
    - Pengalaman Organisasi : Ketua IDMOC (Indonesian Mitsubishi Owner Club) Chapter Wonosobo
Ir. H. Agus Subagiyo, M. Si
  1. Nama Lengkap  :Ir. H. Agus Subagiyo, M.Si
  2. Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 15 Maret 1963
  3. Alamat Tempat Tinggal : Jl. Sidomulyo, RT/RW 003/003, Kel. Wonosobo Timur, Kec. Wonosobo, Kab. Wonosobo
  4. Jenis Kelamin : Laki-laki
  5. Status Perkawinan :Kawin
  6. Agama :Islam
  7. Hobi :Membaca, Olahraga, Mancing, Membuat Puisi, Seni dan Budaya
  8. Moto Hidup : Sejuta Kawan Sangat Kurang, Satu lawan kebanyakan, Hidup akan lebih nikmat bila bermanfaat bagi orang banyak. Khoirunnas anfa'uhum linnas
  9. Pendidikan :
    - SDN 1 NGAWI 1970 – 1975
    - SMPN 2 SRAGEN 1976 – 1978/79
    - MA NEGERI 1 SRAGEN 1979 – 1982
    - 1 STIPER YOGYAKARTA 1982 – 1987
    - S2 UGM YOGYAKARTA 1994 – 1997
  10. Pengalaman Pekerjaan :
    - taf Pemerintahan Daerah 1988
    - Kasi Industri Pertambangan dan Energi Bappeda Wonosobo 1991
    - PLT Kabid Ekonomi Bappeda Wonosobo 199
    - Kabid Sosbud Bappeda Wonosobo 1991
    - Sekretaris Bappeda Wonosobo 1994
    - Kabid Fisik Prasarana Bappeda Wonosobo 1997
    - Kabag Organisasi Setda Wonosobo 2001
    - Ymt Kabag Umum dan Perlengkapan Setda Wonosobo 2001
    - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo 2003-2007
    - Ymt Kepala Dinas kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonosobo 2003-2007
    - Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda (Ass II) Kabupaten Wonosobo 2007-2008
    - Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda (Ass II) Kabupaten Wonosobo 2008/SOTK Baru
    - Plt. Asisten Pemerintahan Sekda (Ass I) Kabupaten Wonosobo 2009-2010
    - Asisten Administrasi Sekda (Ass III) Kabupaten Wonosobo
    - Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan
    - Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonosobo
    - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo
    - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Wonosobo
  11. Pengalaman Organisasi :
    - Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat GMNI 1995-1987
    - Ketua PPM/FKPPI Wonosobo 1990-sekarang
    - Ketua DPD AMPI Wonosobo 1994-1998
    - Ketua Umum PBI (Penggemar Bonsai Indonesia) 1994-1999
    - Ketua Umum Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) Kabupaten Wonosobo 2003-sekarang
    - Ketua Dewan Takmir Masjid Manggisan Baru Wonosobo
    - Ketua Konsul Assalam Wilayah Kedu 1999-2000
    - Ketua Bidang Politik BPJSN 45 (Badan Pelestarian Pejuang Semangat dan Nilai-Nilai 45)
    - Ketua Bidang KONI Wonosobo 2003-2007
    - Dewan Penasehat PPBI Kab. Wonosobo 1999-sekarang
    - Wakil Ketua I Korpri Kab. Wonosobo 2007-2012
    - Dewan Penasehat Penyuluh Pertanian Kabupaten Wonosobo 2003-2007
    - Dewan Penasehat HKTI Kab. Wonosobo 2003-2007
    - Ketua RT Manggisan Baru Wonosobo 2003-2005
    - Ketua Umum Perbakin Wonosobo2005-sekarang
    - Wakil Ketua I DPD Korpri Kab. Wonosobo 2012-sekarang
    - Ketua Koperasi Dharma Praja Kab. Wonosobo 2003-2013
    - Ketua 1 BPJSN 45 (Badan Pelestarian Pejuang Semangat dan Nilai-Nilai 45)
    - Dewan Pembina PSM (Petugas Sosial Masyarakat) Kab. Wonosobo 2011-2012
    - Dewan Pembina Karang Taruna Kab. Wonosobo 2011-2012
    - Ketua Umum HKTI Kab. Wonosobo 2012-sekarang
    - nggota Lions Club InternationalDistric 307 B2 Indonesia 2013-sekarang
    - Ketua Paguyuban Umroh 2012-sekarang
    - Anggota Permadai Bergodo 6 Kab. Wonosobo
    - Pembina TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Kab. Wonosobo 2011-2012
    - Pembina Karang Taruna Kab. Wonosobo 2011-2012
    - Pembina TKSK Kabupaten Wonosobo 2011-2012
    - Ketua 1 MDN (Majlis Dhuha Nasional) Kab. Wonosobo
    - Dewan Penasehat Ponpes PPAI Al Wakil Wilayu Selomerto Wonosobo
    - Dewan Penasehat Pengajian/Mujahadah Yayasan Arifin Mansyur Wonosobo
    - Dewan Pembina KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kab. Wonosobo 2003-2007
    - Ketua Dewan Pembina KAMI (Keluarga Migrant Indonesia) Kab. Wonosobo 2013-sekarang
    - Brand Manager (BM) Avail Indonesia
    - Ketua Umum LSM RDI (Rural Development Institute) Indonesia
    - Dewan Pengawas KSU Cipto Raharjo Kab. Wonosobo
    - Dewan Penasehat PPMI (Perkumpulan Pecinta Musik Indonesia) Prop. Jateng
    - Dewan Penasehat Mancing Mania dan Pecinta Alam JOGO KALI Kab. Wonosobo
    - Ketua MAPADI (Masyarakat Pecinta Dieng) 1995-1998
    - Dewan Penasehat Jamaah Yasinan dan Tahlil Al Hikmah Tempelsari Indah Wonosobo

Referensi:
http://indoprogress.com/2015/12/kontradiksi-geng-geng-mafia-orde-baru/
http://kpud-wonosobokab.go.id/index.php/pemilu/pilkada-2015/pasangan-calon

Share:

3 komentar