Belajar Membuat Pupuk Cair Bersama Tuan Karsoma

Pagi tadi saya berkunjung ke rumah Tuan Karsoma, ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Tanjungwangi.


Tuan Karsoma adalah petani desa pertama yang langsung mempraktikkan jurus-jurus membuat pupuk setelah bulan lalu mengikuti pelatihan membuat pupuk cair dari sampah organik yang diadakan lembaga tempat saya bekerja.

Ia sosok panutan sejati. Tuan Karsoma pertama memilah sampah non-organik untuk ia kilokan sehingga malih jadi pundi-pundi rupiah yang bisa buat beli rokok Dji Sam Soe. Kedua, Tuan Karsoma memilah sampah organik dan masih juga punya waktu untuk memisahkan yang kering dan yang basah.

Sampah organik yang kering ia diamkan dalam bak semen selama beberapa minggu dan setelah kering ia ayak untuk menjadi abu yang konon penuh nutrisi dan disukai ubi-ubi.

Sampah Organik Kering
Pupuk Organik Kering

Sementara itu, sampah organik basah ia tumpuk di atas jaring yang dimasukkan ke dalam tong, supaya tumpukan buah dan sayur membusuk, dikerubuti lalat, dihinggapi belatung, semakin meleleh, lalu jadi berkah setelah menetes-netes ke dasar tong, dan siap dialirkan melalui kran.

Berikut saya tuliskan cara singkat membuat pupuk cair seperti yang dipraktikkan Tuan Karsoma,

Bahan: Tong/Ember, tutup tong/tutup ember, jaring, kran.

1. Pasang jaring di dalam tong, kasih jarak kira-kira 20 cm dari dasar tong.


2. Lubangi bagian bawah tong untuk pasang kran.


3. Lubangi bagian atas tong, kira-kira 3 lubang seukuran lubang hidung orang kaukasian (lubang ini digunakan untuk keluar masuk lalat yg membantu proses pembusukan)

.
4. Taruh sampah organik basah di atas jaring. Sebaiknya berupa sayur atau buah saja - jangan taruh mayat meski mayat banyak mengandung zat cair, kau harus khawatir jika arwahnya makin sulit diterima surga.


5. Tutup rapat tong dan diamkan selama beberapa minggu sampai sampah membusuk dan mencair.
6. Alirkan pupuk cair melalui kran, masukkan ke dalam botol.
7. Sebaiknya jangan diminum.

Sekian.

Share:

0 komentar