Akuprancis: Hasil Renungan dari Tugas Kuliah yang Terbengkalai



Dua minggu sudah saya benar-benar lepas dari kerja skripsi. Seminggu pertama adalah ketika saya demam berdarah, seminggu selanjutnya adalah waktu yang dianjurkan dokter untuk istirahat total tanpa boleh terlalu ‘mikir’.


Sayangnya saya setengah gagal melakukannya. Saya bilang ‘setengah’, karena saya memang berhasil tidak menyentuh skripsi selama dua minggu ini, namun alih-alih istirahat, otak saya justru ndableg mencari subjek-subjek lain untuk dipikirkan. Otak ini berpikir keras tentang apa yang harus dipikir kalau bukan skripsi. Sebuah usaha yang saya kira cukup sadomasokis.


Perkawinan antara  waktu yang senggang dan hasrat untuk berpikir akhirnya membuahkan janin juga. Janin itu memang masih berupa ide yang belum matang. Ya, ide ini seperti janin, ia sudah mulai berbentuk tapi siapa yang tahu kelak akan jadi seperti apa?


Dalam kesenggangan ini, saya membuka hampir setiap folder yang ada di laptop saya. Satu persatu folder, mulai dari music, film, document, sampai picture, lalu menuju sub-folder. Hingga ketika saya membuka folder kuliah, akhirnya saya menyadari bahwa banyak sekali dokumen yang kalau tak layak dikatakan mirip sampah, mungkin bisa disebut terbengkalai. Puluhan dokumen tersebut adalah semua tugas-tugas saya selama kuliah di Sastra Prancis.


Ada banyak sekali file yang kemudian saya amati. Ada tugas mata kuliah sejarah Prancis, film Prancis, pariwisata Prancis, dan tentu saja kesastraan Prancis. Tugas-tugas yang kebanyakan berbentuk artikel dan esai ini mengendap saja tanpa pernah tersentuh lagi setelah tentu saja dikumpulkan ke dosen.


Saya kemudian berpikir, mengapa artikel-artikel ini tidak saya bagikan saja melalui blog pribadi saya? Toh, di awal-awal ngeblog, saya juga mengunggah tulisan apapun yang bisa saya tulis. Misalnya dulu saya mengunggah terjemahan saya sendiri dari buku Echo yang saya beri judul Tentang Prancis 1, Tentang Prancis 2, Tentang Prancis 3, dan seterusnya, saya juga mengunggah esai yang harus dikumpulkan ketika saya mendaftar di LEM FIB, bahkan saya mengunggah sebuah artikel tentang Mitos Tlampik Suwiwi di Masyarakat Jawa. Tulisan-tulisan yang kebanyakan berbentuk artikel ini tentu beda dengan isi blog saya sekarang yang kebanyakan berisi kisah hidup sehari-hari, esai, hingga opini.


Saya kemudian mengingat materi Sekolah Media yang pernah diadakan LEM FIB periode Mbak Pipit (2011-2012). Kala itu saya masih semester 2 di Sastra Prancis, dan kebetulan sekali saya bertemu dengan seorang blogger asal Jogja bernama Pak Yusuf Maulana. Saya sudah tak begitu ingat apa saja materi yang beliau sampaikan kala itu, tapi setidaknya ada satu hal dari beliau yang membuat saya terkesan. Beliau mengatakan “Menulislah demi berbagi pada sesama, bukan demi mengesankan”. Menurut beliau, tulislah apapun yang didasarkan pada kegelisahan. Ujar beliau lagi, tak ada kegelisahan yang sendirian, yang artinya bahwa setiap kegelisahanmu sebenarnya juga dirasakan oleh orang lain. Dari situlah awal suatu komunitas terbentuk, dari situlah kemudian tercipta satu tali silaturahmi yang baru.


Atas dasar ingatan itu, saya pun mantap untuk mengunggah saja lah tugas-tugas yang pernah saya kerjakan di Sastra Prancis, siapa tahu bermanfaat? Ah, tapi daripada saya unggah di blog saya yang lebih banyak berisi cerita-cerita pribadi, kenapa saya tidak membuat blog baru saja? Disitulah tercetus ide Akuprancis.


Apa itu Akuprancis?


Akuprancis adalah sebuah portal berbahasa Indonesia untuk berbagi segala pengetahuan tentang Prancis. Masyarakat Indonesia kebanyakan mengetahui Prancis hanya dari fashion atau pari(s)wisatanya, padahal Prancis bukan hanya sekedar itu ! Akuprancis lalu hadir dengan berbagai artikel bertema, mulai dari buku, film, pariwisata, hingga esai dan opini – yang semuanya berhubungan dengan Prancis.


Bagaimana Akuprancis hari ini?


Saat ini, Akuprancis memiliki tiga media sosial yang bisa diikuti oleh siapa saja. Pertama, blog akuprancis.wordpress.com, kedua instagram akuprancis, ketiga fanpage facebook Akuprancis. Akuprancis sendiri sudah mulai aktif dan menghadirkan beberapa artikel yang kebanyakan berasal dari tugas-tugas kuliah yang terbengkalai, haha.. Hingga saat ini, sudah ada tiga kontributor yang menulis untuk Akuprancis, adalah saya, Kania, dan Diah. Kania dan Diah saya hubungi secara personal untuk saya mintai tugas-tugasnya, dan mereka menyambut secara positif.


Bagaimana untuk berkontribusi di Akuprancis?
Kirim tulisanmu mengenai Prancis ke akuprancis2016@gmail.com, karya dapat berupa:
-Esai
-Opini
-Resensi film Prancis
-Resensi buku Prancis
-Info wisata Prancis
-Cerita pengalaman hidup di Prancis
Syarat Tulisan?
Jumlah kata dalam satu tulisan berkisar 400-2000 kata.
Dikirim dalam format doc., font Times New Roman, ukuran 12.


Bagaimana Akuprancis kedepannya?
Akuprancis.wordpress.com rencananya akan diganti menjadi akuprancis.com, supaya terlihat lebih serius dan valid. Saya dan kawan saya dari jurusan Pendidikan Bahasa Prancis UNY, Dery Wahyu Nugroho, sedang bekerjasama untuk mewujudkannya. Kendala saat ini hanya satu, yaitu kendala finansial. Hehehe... Tetapi santai saja lah, waktu masih panjang. Yang terpenting adalah Akuprancis mulai jalan dulu.


Saya berharap, kedepannya ada tim Akuprancis supaya Akuprancis bisa berkembang atas dasar kerja kolektif. Tim ini berisi siapa saja yang punya hobi menulis dan ingin belajar menulis secara konsisten. Di awal ini, kita akan mulai dari lima hari sekali membuat artikel. Jangan berat-berat lah, wong sekedar untuk menjalankan hobi dan belajar. Kalau ada yang mau bergabung dengan Akuprancis, langsung saja PM saya di Line: Baguspanuntun28, nanti akan saya invite ke grup Line Akuprancis, dan nanti kita bahas bersama bagaimana Akuprancis kedepannya.


Oh ya, satu lagi alasan mengapa saya butuh tim. Saya ingin Akuprancis punya rubrik bertamu seperti halnya mojok.co. Dua minggu sekali, kita akan jalan-jalan mewawancarai orang-orang tertentu yang kehidupannya bak tak terpisahkan dari hal-hal berbau Prancis. Misalnya saja, dosen sastra Prancis, penerjemah bahasa Prancis, mahasiswa berprestasi Sastra Prancis, alumni jurusan Prancis yang telah bekerja sebagai guru, tour guide, manager, dan lain sebagainya. Pasti akan menarik !


Tentang masa depan yang saya harapkan dari Akuprancis, kelak Akuprancis bisa menjadi portal bagi masyarakat Indonesia untuk menyerap berbagai ilmu dan pengetahuan dari negara Prancis. Saya yakin, banyak sekali hal bermanfaat dari negeri yang punya tradisi sastra dan filsafat yang kuat itu.


Lebih jauh kedepan lagi, tentu saja saya berharap Akuprancis bisa melebarkan sayapnya hingga bisa memberikan sangu tambahan bagi para kontributornya. Masih amat jauh memang, tapi kita coba dulu lah, siapa tahu penemuan.


Ada pesan dan kesan mas selaku admin Akuprancis?
Tok kira talkshow tivi po ono pesan kesan mbarang???


Bagus Panuntun


Share:

0 komentar