Selo dibawah Selopamioro


Selagi energi sudah terisi setelah tidur kurang lebih setengah jam.

Yaa.. Hari ini saya menulis lagi akhirnya. Setelah beberapa hari lalu laptop harus menginap di tukang service, inilah pertama kali saya ngeblog lagi. :)

Kali ini saya akan bercerita tentang tempat yang hari ini kami kunjungi.

Ya... Hari ini. Kami Kunjungi.

Seharian ini saya plesir bersama my best partner to nyasar-nyasar, Ririswari.

Tapi selain bersama Riris, saya juga ditemani Mbak Dila, Andre, dan David.

Mari kita bicara tentang Jembatan Selopamioro...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jembatan Selopamioro itu dari namanya saja sudah cukup menarik. Cukup menarik karena ada kata selonya. Selo sekali ya. (opo sih)

Jembatan ini terletak di daerah Imogiri Yogyakarta. Untuk rutenya dari Kota Jogja, silahkan menuju ke arah Jalan Taman Siswa, kemudian ke Jalan Sisingamaraja, dan lanjut ke arah Jalan Imogiri Barat. Sesampainya di Imogiri, kita bisa bertanya langsung pada warga setempat dimana letak SMP 2 Imogiri. Nah, jika sudah menemukan SMP tersebut, maka langsung saja belok kiri masuk ke jalan yang lebih kecil, lalu ikuti jalan saja sekitar 15 menit kita sudah akan sampai di Jembatan Selopamioro.

Jembatan memang hanya jembatan. Namun apa yang unik dari jembatan yang satu ini?
Jembatan ini adalah jembatan gantung, pemirsa...



Apa yang bisa kita lakukan disini? Yang pertama tentu saja mengambil banyak foto. Karena jika kita berada diatas jembatan, maka kita bisa melihat sungai dengan air yang jernih di bawahnya. Pemandangan dari atas jembatan adalah seperti ini.

Tapi ada satu hal yang jangan sampai tidak dilakukan ketika berkunjung kesini. Yaitu... Berenang !! :D

Oh ya, tentang perjalanan saya, saya memang sengaja membawa celana boxer sejak dari kos-kosan. Sehari sebelumnya Riris sudah mengingatkan pada kami, bahwa jika  berkunjung kesini jangan lupa bawa baju ganti.

Sayang sekali, ketika kami berkunjung, tempat ini sedang lumayan ramai, dan disini sepertinya belum ada kamar mandi umum. Oh ya, tempat ini sepertinya sudah mulai dikelola sebagai tempat wisata, hal ini terlihat dari sudah adanya lahan parkir dan beberapa penjual makanan yang berada di dekat Jembatan. Namun untuk kamar mandi umum, sepertinya memang belum ada.

Setelah kami mengambil beberapa foto dari atas jembatan, kami pun turun menuju ke sungai. Saat itu pukul setengah 12 siang, jadi cuaca sedang panas-panasnya.

Kami pun makan siang dulu dengan bekal Olive yang telah kami bawa sebelumnya.

Setelah makan, kami mendekat ke tepi sungai. Saya, Andre, dan David mulai mencoba memasukkan kaki kami untuk berkenalan dengan airnya. Wussh.. Setelah menyentuh airnya, ternyata kami semakin tergoda untuk merendamkan seluruh tubuh kami ke sungai ini, :D ..

Tapi karena di bawah jembatan ada lumayan banyak orang, saya pun mengajak teman-teman untuk menyusuri sungai dulu, menemukan tempat yang sepi. Ya, saya rasa sangat tidak nyaman jika mandi pukul 12 siang dan dilihat orang yang berlalu lalang, terutama mereka yang baru datang di kawasan tersebut.

Beberapa ratus meter kemudian, kami pun menemukan tempat yang sepi, dan hanya ada kami berlima disitu.. Yaa, We’re to swim guys !!



Saya, Andre dan David adalah yang pertama masuk ke sungai. Sedangkan Riris dan Mbak Dilla masih sibuk foto di tepian sungai.

Menyenangkan sekali kawan-kawan. Airnya yang dari jauh terlihat kehijau-hijauan ternyata sangat jernih ketika kita sudah diatasnya. Dari permukaannya, kita bisa melihat rumput-rumput hijau yang aa di dalam sungai lo... Sungai ini juga tak terlalu dalam, sekitar 1 - 1,5 meter, jadi kami pun bisa berenang tanpa takut tenggelam.

Beberapa menit setelah berenang dan tubuh sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sungai, si Andre menepi ke sungai. Saya pikir dia sudah akan berhenti karena dia memang tidak bisa berenang. Dan ternyata dia malah mengambil batang pisang yang ada di pinggiran sungai untuk dijadikan pelampung. XD Hahaha...

Melihat Andre terlihat sangat asik dengan pelampung batang pisangnya, saya dan David pun mencari batang pisang lain yang tergeletak di pinggiran sungai. Kami melakukan beberapa tantangan, yaitu lomba mengayuh gedebog(batang pisang) dan lomba mengikuti arus.

Selang beberapa saat, Riris dan Mbak Dila pun menyusul kami. Mereka berdua membonceng gedebog saya... Dan kemudian saya mencarikan gedebog baru untuk Mbak Dila, sehingga hanya tinggal saya dan Riris yang boncengan.





Berenang di sungai itu membuat kami melupakan segala beban hidup. Dan juga dosa. Hahaha... Kami tertawa lepas dan melakukan hal-hal konyol, seperti melakukan serangan air dengan kaki yang dicipak-cipukkan ke air, balapan melawan arus, dsb...

Saya yang pertama naik ke atas untuk mengambil foto teman-teman yang sedang berenang. Hingga setelah kami sama-sama merasa lelah, kami pun mentas bersama-sama, dan baru sadar kalau kami sudah berenang sejak pukul 12 siang sampai setengah dua.







Sekarang, saat menulis catatan ini, saya sedang dalam keadaan yang bodoh. Badan panas, wajah merah, dan lumayan mumet. Bodoh...

Tapi saya tak menyesal. Hari ini menyenangkan. :)

Share:

0 komentar